HAKEKAT CINTA DALAM DIAM DAN DO’A

Aku adalah seorang lelaki yang banyak memiliki kekurangan, juga disamping itu, aku juga memiliki sedikit kelebihan. Sementara itu aku hanya melihatku pada sisi kekurangan, hingga aku pun lupa bahwa tuhanku telah menganugerahkan keadilanya terhadapku.

Secara fisik, wajahku penuh dengan bekas luka karena kecelakaan motor pada 2016 lalu. Hal ini terkadang membuatku sedikit minder dan putus asa, sampai-sampai aku merasa terhina di hadapan seseorang yang bagiku dia lebih istimewa.

Tentu tuhanku akan merasa marah karena kelakuanku sering berputus asa dan tidak percaya pada diri sendiri. Aku pun menyadari akan hal itu pada waktu tertentu, tetapi disaat yang berbeda aku kembali merasa resah dalam kedaan pahit.

Suatu saat aku sedang jatuh cinta pada seorang wanita. Waktu itu malam hari, aku dan temen-temen sedang asyik ngobrol di salah satu rumah makan Khas daerah, tiba-tiba muncul sosok wanita cantik yang sangat mempesona. Dia membuatku terkagum-kagum, senyum-nya yang menawan, membuat hati dan perasaanku tergila-gila pada dirinya.

Kehadiranya membuat semua bola mata tertuju pada dirinya. aku pun demikian selalu mencuri pandanganya. Dan ketika kedua mata kami bertemu, dia selalu tersenyum dan kali ini Aku lebih gila untuk kesekian kalinya.

Pandangan sekilas itu membuatku bertanya pada diri sendiri, pantaskah aku menyampaikan isi hati dan perasaanku padanya ? Akankah dia mau untuk menerima cintaku ? Apa nantinya jawaban yang akan dia sampaikan untukku ?

Pertanyaan tersebut selalu menghantui diriku yang sedang dimabuk cinta ini. Aku pun merasa tidak pantas untuk menjalin hubungan asmara dengan dirinya. karena aku memiliki kekurangan secara fisik, sedang dia adalah wanita sempurna yang dengan kecantikanya dia bisa menolakku dan menerima cinta laki-laki lain yang kurang lebih seperti yang di impikanya.

Sampai saat ini aku pun memutuskan untuk mencintainya dalam diam dan Setiap bait do’a dalam sujud selalu ku selipkan sebagai tanda kasih sayang pada dirinya.

Aku tahu bahwa tuhanku tidak akan merubah nasib diriku kecuali aku lah yang akan merubahnya sendiri. Bukan karena kekuasaan tuhanku dibatasi, akan tetapi begitulah tuhanku ingin melihatku berupaya dan berusaha dalam setiap cita dan cinta yang akan di gapai.

Di saat kegelisahan pada diri sendiri membuatku berputus asa dan tidak percaya pada diri sendiri, adalah kesalahan besar diriku di hadapan rabb ku. Mestinya aku memeriksa kembali keadaan batinku yang sedang di kotori oleh iblis laknatullah, Iblis selalu menjelma dan menghantui setiap langkah kesempurnaanku sebagai manusia seutuhnya, Iblis telah membawaku pada jurang penderitaan, iblis telah membuatku untuk melupakan kebesaran dan kasih sayang tuhan pada diriku.

Sampailah tuhanku mengingatkan kepadaku tentang siapa diriku yang sebenarnya. Aku mesti kembali percaya pada diri sendiri. Karena dengan itu aku telah mengakui akan kesempurnaan pada yang diciptanya.

Selanjutnya aku terus mengintrospeksi diri, melihat dan mengingat kembali sepanjang perjalanan hidup yang penuh dengan kebahagian. Disana di saat aku berbahagia, bahwa aku ternyata melupakan sang rabb ku. Tapi di saat aku sulit aku akan merasa tak ada keadilan pada diriku dan merasa terhina.

Padahal tuhanku memberikan dua jalan kepadaku, jalan kebahagian dan kesulitan. Ketika aku memilih jalan pada kesulitan sesungguhnya aku telah salah menapakinya dan sebaliknya aku menapaki jalan kebahagiaan sesungguhnya aku telah mengukur semua rintangan dan tantangan dan mampu melewatinya.

Aku kembali menilai akan eksistensi keberadaanku yang sesungguhnya. Dan disana aku dapati ketenangan dan kedamaian, kegembiraan dan keceriaan, Tuhankulah yang membuka mata batinku, memberiku makna cinta yang hakiki “Cintailah dalam diam dan do’a”

Duhai engkau sesungguhnya segala sesuatu yang ada pada dirimu telah ada dalam genggamanku, hanya aku menginginkan ihtiar pada dirimu untuk menggapainya, maka kemarilah menghadapku untuk mengambil apa yang ada dalam gemgaman ini”

Begitulah aku telah mengerti bahwa saat mencintai dirinya dalam diam dan do’a, sebuah ikhtiar akan di tindaki untuk menggapai dirinya yang masih dalam genggaman tuhan

“Semoga segala do’a dan impian menjadi kenyataan”.

Penulis: Muhammad Rizal Damola

Tinggalkan komentar